PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL 1908
2.1.1
Perjuangan Melawan Portugis
Perjuangan pertama dlakukan oleh
rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak dan Sunda Kelapa.
a.
Perjuanagn Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 dibawah pimpinan Sultan
Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap Portugis namun Malaka dapat
di desak hingga menyingkir ke pulau Bintan. Akhirnya Malaka jatuh ke portugis
pada 1511. Pada 1526 pulau Bintan diserbu oleh Portugis Sultan Mahmud
Syah I lari ke pulau Kampar hingga wafatnya 1528.
b.
Perjuangan Rakyat Johor
Dipimpin oleh Alaudin Ri’ayat Syah
II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan Abdul Jalil Syah I (1580-1597) dapat
menangkis serangan Portugis.
c.
Perjuangan Rakyat Demak
Dipimpin oleh Dipati Unus. Pada
tahun 1512-1523. Melakukan perlawanan terhadap Portugis, dibantu oleh armada
Aceh, Palembang, dan Bintan. Berusaha merebut keembali Malaka namun tidak
berhasil
d.
Perjuangan Rakyat Maluku
Berhasil menaklukkan Malaka tahun
1511 kemudian menuju ke Maluku Utara karena sebagai penghasil rempah-rempah.
Tahun 1512 Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Sulatan Harun dari
Ternate. Portugis ternyata memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat,
penyebaran agama Kristen secara paksa sehingga membuat rakyat melakukan
perlawanan. Tahun 1550 rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan
perlawanan. Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun dnegan dalih untuk
mengadakan perundingan. Perjuangan diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan
Hairun. Tahun 1570-1575 Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan
Portugis. Tanggal 18 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis
dari Ternate.
e.
Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa
Fatahillah seorang ulama dari Demak
yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat melakukan perlawanan
terhadap Portugis. Tahun 1527 Fatahillah menyerang orang-orang Portugis di
Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis terusir kembali ke Malaka.
Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta oleh Fatahillah kemudian berdirilah
kerajaan Banten.
2.1.2
Perjuangan Menentang Penjajah
Belanda
Perjuangan
menentang Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad ke
tujuh belas sampai abad dua puluh. Pada abad ke-16 penentangan dilakukan oleh:
1.
Sultan
Agung dari Mataram (1613-1645).
2.
Sultan
Hasanuddin dari kerajaan Goa Sulawesi Selatan (1667)
3.
Sultan
Ageng Tirtayasa (1684)
4.
Sultan
Iskandar Muda dari Aceh (1635)
5.
Untung
Suropati dan Trunojoyo (1670)
6.
Ibnu
Iskandar dari Minangkabau (1680)
Yang berjuang pada abad ke-19 antara lain:
1.
Pattimura
dari Maluku (1817)
2.
Pangeran
Diponegoro (1825-1830)
3.
Imam
Bonjol dari Minangkabau (1822-1837)
4.
Sultan
Badaruddin dari Palembang (1817)
5.
Pangeran
Antasari dari Kalimantan (1860)
6.
Jelantik
dari Bali (1850)
7.
Anak
Agung Made dari Lombok (1895)
8.
Teuku
Umar, Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien (1873-1904)
9.
Si
singamangaraja dari Batak (1900)
Perlawanan membawa kerugian besar
bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda dan jiwa sangat besar juga dari
Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat terusir dari tanah air
Indonesia.
2.1.3
Kelemahan
perjuangan Bangsa Indonesia :
1.
Perlawanan
secara sporadic dan tidak serentak
2.
Perlawanan
dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
3.
Sebelum
masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata
4.
Para
pejuang di adu domba oleh penjajah (devide et impera politik memecah belah
bangsa Indonesia)
2.2
PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA SETELAH KEBANGKITAN NASIONAL 1908
2.2.1
Penjajahan
Jepang 1942-1945
Kedatangan
Jepang semula disambut gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas yang
akan melepaskan belenggu rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda
propagandanya menyatakan bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin
asia, pelindung asia, dan untuk kemakmuran asia. Pada awalnya memperoleh
simpati rakyat namun pada akhirnya menjajah dan mengeksploitas dengan sangat
kejam, masa penjajahannya hanya 3,5 tahun namun membuat bangsa Indonesia sangat
menderita. Penjajahan Jepang berakhir saat jepang harus menyerah tanpa syarat
terhadap sekutu pada tanggal 14 agustus 1945 setelah secara berturut-turut
Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh amerika serikat tanggal 6 dan 9
agustus 1945.
2.2.2 Penderitaan di Bawah Penjajahan
Selama
berabad-abad mendatangkan penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah
memperlakukan rakyat Indonesia semena-mena tidak lagi ada kemerdekaan,
kebebasan, dan kedaulatan hanya ada pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga
manusia, eksploitasi kekayaan tanah air yang keuntungannya untuk kepentingan
bangsa penjajah. Portugis pertama kali datang ke Indonesia memonopoli
perdagangan di Indonesia selalu memaksakan keinginannya dengan jalan kekerasan
mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tak mau tunduk.
Bergantinya
penjajahan dari Portugis ke Belanda hasilnya semakin buruk jauh lebih buruk dan
lebih lama dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan beberapa
kebijakan yang sangat merugikan, antara lain:
1.
Sistem monopoli perdagangan ( menguasai seluruh perdagangan)
2.
Kerja rodi ( kerja paksa tanpa upah)
3.
Pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat
4.
Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC
5.
Pelayaran Hongi ( mendayung perahu kora-kora di perairan maluku)
6.
Ekstripasi ( penebangan tanaman yang melanggar aturan monopoli )
7.
Tanam paksa ( menanam tanaman keperluan ekspor VOC ke Eropa)
Rakyat
sangat menderita karena harus kerja rodi menyerahkan semua hasil tanamn dan itu
berlangsung lama rakyat akhirnya kelaparan dan akhirnya meninggal dunia.
Penyerahan pajak ke VOC harus dalam bentuk barang yaitu hasil pertanian mereka
bukan dalam bentuk uang seperti sistem pajak tanah. Vandenbosch berpendapat
bahwa sistem ini dapat menaikan tanaman dagangan yang dikirim ke Belanda, menguntungkan
rakyat tidak lagi harus membayar pajak tanah.
Ketentuan
tanam paksa sebagai berikut:
a.
Menyediakan sebagian dari tanahnya
untuk menanam tanaman yang dapat dijual di pasaran eropa.
b.
Bagian dari tanah pertanian untuk
tujuan ini tidak boleh melebihi sperlima dari tanah pertanian.
c.
Waktu pengerjaan tanaman wajib tidak
boleh melebihi waktu penanaman padi.
d.
Bagian dari tanah untuk menanam
tanamamn wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
e.
Tanaman wajib diserahkan kepada
pemerintah hindia belanda jika ditaksir melebihi pajak tanah yang harus dibayar
maka selisih akan dikembalikan.
f.
Panen yang gagal akan dibebankan
pada pemerintah.
g.
Pengerjaan tanah di bawah pengawasan
kepala pemerintah.
Dalam
prakteknya ketentuan-ketentuan tersebut diselewengkan oleh para pegawai
pemerintah Hindia Belanda dan para pemimpin pribumi yang mencari keuntungan
untuk kepentingan mereka sendiri tanam paksa sangat menyengsarakan rakyat.
2.2.3 Perjuangan Setelah Kebangkitan
Nasional
Tanggal
20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu
Budi Oetomo. Tangggal kelahiran Budi Oetomo dianggap sebagai dimulainya
Kebangkitan Nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan
berbeda dengan perjuangan sebelumnya.
Ciri-ciri
perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908:
1.
Perjuangan
dlakujan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan
2.
Para
pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan
3.
Rasa
persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat
kedaerahan lagi.
Menurut
Ismaun (1986:42), tumbuhnya kesadaran kebangsaan bangsa Indonesia di percepat
oleh faktor:
1.
Perlawanan
bangsa Filipina terhadap Spanyol pada tahun 1989
2.
Kemenangan
Jepang atas Rusia tahun 1885
3.
Kegiatan
Partai Kongres di India melawan Inggris tahun 1885
4.
Bangkitnya
Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881
5.
Keberhasilan
dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911
6.
Pecahnya
Perang Dunia I
7.
Didirikannya
Volksraad (DPR) oleh Belanda tahun 1911
Sejak
Budi Oetomo berdiri pada tahun 1908, di Indonesia kemudian berdiri beberapa
organisasi yang bercorak budaya, politik, maupun keagamaan.
Budi
Oetomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA
di Jakarta. Diprakarsai oleh gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang
sebelumnya memulai kampanye untuk meningkatakan martabat rakyat dengan cara
membentuk dana pelajar. Ketuanya dipilih Sutomo.
Budi
Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa sehingga kedudukannya di politik
kurang penting. Namun Budi Oetomo dipandang sebagai induk Kebangkitan Nasional
karena Budi Oetomo pelopor berdirinya organisasi nasional.
1.
Sarekat Islam
Sarekat
Islam semula bernama Sarekat Dagang Islam. Berdiri pada tahun 1911 di Solo oleh
Haji Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan pedagang Cina dan untuk
menentang penghinaan terhadap rakyat Bumiputra. Sarekat Islam juga didirikan
untuk menentang kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap kecurangan para
pejabar Eropa dan Bumiputra.
Gerakan
Sarekat Islam berani memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan
penjajah kepada pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat dengan cepat
menarik massa. Sarekat Islam merupakan organisasi massa yang pertama di
Indonesia. Penggerak Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said
Tjokroaminoto, Haji Samanhudi, dan Suryopranoto.
2.
Indische Partij
Didirikan
pada 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes Dekker yang terkenal dengan
nama Danudirdja Setyabudi. Tokoh Indische Partij lainnya adalah dr.
Tjipto mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.
Indische
Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka,
sehingga menarik banyak massa. Paham nasionalismenya dikenal dengan istilah
Indische Nationalisme. Indische Partij dikenal sebagai partai politik pertama
di Indonesia. Organisasi ini bersifat agak radikal sehingga pemerintah Hindia
Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi terlarang. Para pemimpin
Indische Partij juga dibuang ke Belanda. Setelah itu Indische Partij diganti
namanya menjadi Partai Insulinde, namun tidak berpengaruh lagi terhadap rakyat.
3.
Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi
Oetomo, namun karena lebih didominasi oleh golongan tua, maka para golongan
muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya adalah Tri Koro Darmo yang berdiri
di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida tujuan mulai, yaitu:
sakti, budhi, dan bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya
dengan memperkokoh rasa persatuan anatara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan
Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah:
1.
Menumbuhkan
pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan kurus-kursus
perguruan kejuruan dan sekolah rakyat.
2.
Menambah
pengetahuan umu bagi anggota-anggoatanya
3.
Membangkitkan
dan mempertajam perasaan unutk segala bahasa dan buadaya Indonesia.
Dalam
Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro Darmo berubah nama menjadi Jong
Java. Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa
Raya dengan cara mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota dan
menumbuhkan cinta pada budaya sendiri.
Organisasi
Pemuda Indonesai di luar negeri yang paling terkenal adalah Perhimpunan
Indonesia. Perhimpunan Indonesia berpusat di Belanda dan menyampaikan informasi
ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia. Perhimpunan Indonesia
mempunyai arah ke politik terutama ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A.
Subardjo.
4.
Partai Nasional Indonesia
PNI
didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Partai
ini bersifat radikal. Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan
Indonesia yang akan dicapai dengan asas percaya pada diri sendiri.
Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif, artinya tidak mau bekerjasama atau
iku serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda.
Dalam
kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai
ketua Pengurus Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengruhi
pikirn organisasi-organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh
positif pada organisasi pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda, dan
organisasi persatuan wanita yang kemudian membentuk Perserikatan perempuan
Indonesia.
Kemajuan
PNI dalam membawa rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah
kolonial Belanda merasa cemas. Akhirnya mereka menangkapi para tokoh dan
anggota PNI pada 29 Desember 1929.
5.
Fraksi Nasional
Fraksi
nasional dalan volksraad didirakan pada 27 Januari 1930 di jakarta yang
beranggotakan 10 orang anggota volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin.
Fraksi
nasional mempunyai tujuan untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni:
a. Mengusahakan perubahan-perubahan
ketatanegaraan.
b. Berusaha menghapuskan
perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual sebagai antithese
colonial.
c. Mengusahakan kedua hal tersebut di
atas dengan cara-cara yang tidakbertentangan dengan hukum.
2.2.4 Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Ketika
Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah masa
pemerintahan kolonial Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan
Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat
melepaskan diri dari penderitaan yang berkepanjangan.
Factor
yang mendorong rakyat Indonesia mau bekerjasama dengan Jepang antara lain
karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, selain
itu sikap keras pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya
yang tidak memberikan harapan kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan
nasional.
Keinginan
bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada tahun 1945. Akan tetapi terjadi
perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua
menginginkan kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama
dengan Jepang. Sementara golongan muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa
campur tangan dari Jepang.
Akhirnya
setelah mendengar berita penyarahan Jepang kepada sekutu, golongan muda
langsung mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan. Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
malah menginginkan masalah itu dibicarakan dulu dalam rapat PPKI. Pada tanggal
17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, teks
proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh
para tokoh pejuang Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi itu, maka
bangsa Indonesia resmi menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, dan lepas dari
belenggu penjajahan.
0 komentar:
Posting Komentar